Berfikir ketika dunia ini dg segala isinya akan lenyap begitu saja dengan hanya adanya kiamat, Kemanakah kita? Ke padang makhsyar, dihisab, melewati jembatan syirotul mustaqim. Yang ahli surga masuk surga dan yang ahli neraka masuk neraka?!! Apakah sesederhana itu? Terus mereka kekal selamanya tidak lagi memikirkan tentang dunia yg dulu pernah mereka huni.
Pernahkah kita merenungi proses dari semua itu??
Jika direnungi Umur manusia rata2 60 th, belum dipotong dengan waktu tidur, jikalah semua berumur 1000th tidak akan bisa menandingi 1 hari di akherat. Sesingkat itukah?! Mungkin jika diibaratkan seperti lepasnya panah dari busurnya singkat sekali. Dan itu semua akan kita tebus dengan kekalnya hidup di akherat, mempertanggungjawabkan kilatnya waktu panah yg kita lepas...
Sungguh waktu yang sangat-sangat singkat dengan timbal balik dari konsekuensi yang akan kita dapat di akherat, beruntunglah bagi yang bisa memanfaatkan dan merugilah orang yg berleha-leha lupa akan akherat. Kita perlu terus menerus mengingat akherat karena itulah tujuan hidup kita di dunia. Adakah orang keluar dengan tujuan mau ke Jakarta terus di tengah jalan lupa akan tujuannya?? Namun kebanyakan dari kita lupa akan tujuan kita di dunia.
Ibnu Jauzi mengatakan "cobalah kalian pergi ke pasar kemudian duduklah di tengah kuburan" begitulah pasar dengan segala keramaian, orang seakan lupa disibukkan dengan dunia namun bagaimanapun kuburan akhir dari segalanya..
Yaa Alloh.... pernahkah kita bayangkan, tabrakan, ditabrak dari depan, sebelah kanan, jatuh kepala kebentur aspal dan tak ingat lagi bangun-bangun kepala pusing luka di mana-mana jalan sempoyongan, semua bilang "alhamdulillah masih selamat". Tak lama setelah pulang kita akan sadar dan bersyukur, bangun masih hidup. Bisa dibayangkan jika bangun dan melihat jasad sendiri ditangisi, tak tahu apa yang terjadi tak lama dimandikan, dikafani terus dikubur dalam ruangan dalam tanah yang gelap dan sempit. Apakah yang akan kita lakukan?? taubat pun sudah ditutup.
Cukupkah amal kita tuk menghadapNYA..?? dan menanggung konsekuensi apa yang telah kita lakukan selama hidup dengan kekalnya kehidupan akherat, bagaimana rupa kita ketika dibangkitkan dari kubur, bagaimana dipadang makhsyar? Akankah kita dapat syafa'at? Timbangan amal, kita terima kanan ato kiri? Di syirot nanti luluskah atau kita jatuh?
Masukkah kita ke surga atau mungkin ke neraka??..
oooohh "yaa laitani kuntu turoba"
(Duh, alangkah beruntungnya seandainya dulu aku diciptakan Allah menjadi hanya seberkas debu saja. Pasti beratnya penderitaan ini tidak bakalan menimpaku)
اللّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ
Yaa Alloh, aku memohon kepadaMu surga dan aku berlindung kepadaMu dari siksa api neraka
by Ust. Usamah, Mekkah Al mukarromah
Jumat, 28 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Masya Alloh... jadikan aku selalu ingat dengan peringatan2 ini Yaa Alloh...
BalasHapus