Satu orang 'alim yang dapat diambil manfa'at ilmunya, itu lebih baik daripada seribu orang yang ahli beribadah (HR. Addailami dari 'Ali bin abi Tholib)

Abu dzar ra. menceritakan. Muhammad Rasulullah SAW bersabda, “ Hai Abu Dzar, jika engkau pergi lalu mempelajari satu ayat dari kitab Alloh adalah lebih baik bagimu dari pada kamu shalat 100 rakaat. Jika engkau pergi lalu mempelajari suatu bab ilmu yang dapat diamalkan adalah lebih baik bagimu dibanding kamu shalat 1000 rakaat”. [HR. Ibnu Majah]

Keutamaan ahli ilmu terhadap ahli ibadah seperti keutamaanku terhadap yang terendah di antara kamu." Lalu beliau berkata: "Allah dan para malaikat dan penduduk langit dan bumi, hingga semut dalam lubangnya dan ikan mengirimkan sholawat pada orang-orang yang ngajari manusia kebaikan (HR. At Tarmidzi)

Orang yang 'alim, ilmu, amal, itu berada di dalam surga, apabila ada orang alim yang tidak mengamalkan apa yang dia ketehui, maka yang masuk ke dalam surga hanya ilmunya, sementara dia dilemparkan ke dalam api neraka (HR. Addailami)

Imam Baihaqi meriwayatkan dari Abu Bakar RA : Apabila satu kaum berbuat kemaksiatan, lalu di tengah mereka ada segolongan orang yang mulia (alim), tetapi tidak mengubah atau mencegah orang-orang yang berbuat maksiat tersebut, maka ALLAH akan menurunkan bencana atas mereka, lalu bencana itu tidak ada yang bisa menghentikan atau menolaknya dari mereka.

Senin, 14 Juni 2010

Doa Masuk bln Rojab

اللّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَان وَبَلِّغْنَا رَمَضَان


Yaa Alloh berkahilah kami di bulan Rojab dan Sya'ban serta hantarkan kami di bulan Romadhon.

Mohon dimaafkan atas segala kesalahan, semoga Alloh menambah ketaqwaan kita kepadaNya dan semoga Alloh menghantarkan umur kita pada bulan yang penuh rahmat........ amiin



Dalam sebuah hadist di sebutkan, ada lima malam yg tidak di tolak do'a seseorang...

1. Malam pertama bulan Rojab.

2. Malam nisfu sya'ban.

3. Malam jum'at.

4. Malam idul fitri.

5. Malam idul adha.

Jumat, 28 Mei 2010

Yaa laitani kuntu turoba

Berfikir ketika dunia ini dg segala isinya akan lenyap begitu saja dengan hanya adanya kiamat, Kemanakah kita? Ke padang makhsyar, dihisab, melewati jembatan syirotul mustaqim. Yang ahli surga masuk surga dan yang ahli neraka masuk neraka?!! Apakah sesederhana itu? Terus mereka kekal selamanya tidak lagi memikirkan tentang dunia yg dulu pernah mereka huni.

Pernahkah kita merenungi proses dari semua itu??
Jika direnungi Umur manusia rata2 60 th, belum dipotong dengan waktu tidur, jikalah semua berumur 1000th tidak akan bisa menandingi 1 hari di akherat. Sesingkat itukah?! Mungkin jika diibaratkan seperti lepasnya panah dari busurnya singkat sekali. Dan itu semua akan kita tebus dengan kekalnya hidup di akherat, mempertanggungjawabkan kilatnya waktu panah yg kita lepas...
Sungguh waktu yang sangat-sangat singkat dengan timbal balik dari konsekuensi yang akan kita dapat di akherat, beruntunglah bagi yang bisa memanfaatkan dan merugilah orang yg berleha-leha lupa akan akherat. Kita perlu terus menerus mengingat akherat karena itulah tujuan hidup kita di dunia. Adakah orang keluar dengan tujuan mau ke Jakarta terus di tengah jalan lupa akan tujuannya?? Namun kebanyakan dari kita lupa akan tujuan kita di dunia.

Ibnu Jauzi mengatakan "cobalah kalian pergi ke pasar kemudian duduklah di tengah kuburan" begitulah pasar dengan segala keramaian, orang seakan lupa disibukkan dengan dunia namun bagaimanapun kuburan akhir dari segalanya..

Yaa Alloh.... pernahkah kita bayangkan, tabrakan, ditabrak dari depan, sebelah kanan, jatuh kepala kebentur aspal dan tak ingat lagi bangun-bangun kepala pusing luka di mana-mana jalan sempoyongan, semua bilang "alhamdulillah masih selamat". Tak lama setelah pulang kita akan sadar dan bersyukur, bangun masih hidup. Bisa dibayangkan jika bangun dan melihat jasad sendiri ditangisi, tak tahu apa yang terjadi tak lama dimandikan, dikafani terus dikubur dalam ruangan dalam tanah yang gelap dan sempit. Apakah yang akan kita lakukan?? taubat pun sudah ditutup.

Cukupkah amal kita tuk menghadapNYA..?? dan menanggung konsekuensi apa yang telah kita lakukan selama hidup dengan kekalnya kehidupan akherat, bagaimana rupa kita ketika dibangkitkan dari kubur, bagaimana dipadang makhsyar? Akankah kita dapat syafa'at? Timbangan amal, kita terima kanan ato kiri? Di syirot nanti luluskah atau kita jatuh?

Masukkah kita ke surga atau mungkin ke neraka??..
oooohh "yaa laitani kuntu turoba"
(Duh, alangkah beruntungnya seandainya dulu aku diciptakan Allah menjadi hanya seberkas debu saja. Pasti beratnya penderitaan ini tidak bakalan menimpaku)



اللّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ
Yaa Alloh, aku memohon kepadaMu surga dan aku berlindung kepadaMu dari siksa api neraka


by Ust. Usamah, Mekkah Al mukarromah

Kamis, 27 Mei 2010

Rinduku padamu........

Hamsaa, hajar, hijir, ibrohim, maimunah, merekalah keluarga yg sangat aku rindu..
sudah 3 bulan aku tdk menemuinya. Kini rinduku telah memuncak, mereka sudah ada di depanku. Kenangan manis menyerang ingatanku.

Kulihat hamsaa seperti biasa berbaju hitam dengan bordiran benang mas, terlihat lebih wibawa. Dia tersenyum melihatku, kuberlari mendekatinya bertemu diantara pintu dan hajar. Ku gapai bajunya dan kupeluk, aku merengek menangis, kuadukan kerinduanku padanya. Dia tersenyum, tangannya yang lembut membelai hatiku, membuatku semakin menangis, tak kuasa menahan airmata.....oh hamsaa.....setelahnya kuhampiri hajar kucium mesra, dia pun senang. Dia menggapai kepalaku dan mencium keningku.



Kemudian ku berlari mendekati hijir. Kehangatannya memelukku dari belakang, ibrohim jg begitu. Maimunah pun tambah cantik, dia menyodorkan air dan aku pun minum dari tangannya yg lembut ...oh betapa kumencintainya....sungguh keluarga yang luar biasa..

lagi-lagi kumenangis tak kuasa berpisah dari mereka, aku tak sanggup jika harus menunggu lebih lama lagi tuk menemuinya...


Ya Alloh..... Allohumma yassirlanaa


by. Ust. Usamah, Mekkah Al Mukarromah

Rabu, 26 Mei 2010

Soidul khootir 'Amal

Jika terbesit oleh kalian melakukan hal kebaikan maka lakukanlah segera karena itu bisikan malaikat, sebelum datang bisikan syaitan. Dalam diri manusia diutus malaikat dan syaitan, keduanya akan saling bertentangan jika dia dalam kebaikan maka malaikatlah yg ada pada dirinya dan begitu jg sebaliknya. Jika kita dalam kebaikan dianjurkan doa "tsabbit qolbi ala dinik wa toatik"

Karena Syaitan bisa membolak balikkan hati seseorang 40x dalam sehari. Kesegeraan itu sangat mahal hitungannya dalam amal ibadah, kita tahu ganjaran yg dberikan jika shalat di awal waktu datang ke masjid, jumatan, majlis ilmi dan seterusnya.

Benar kejahatan itu bukan sekedar ada niat dari pelakunya tapi karena adanya kesempatan. Begitu juga kebaikan, tapi jikalah kesempatan ada tapi tidak dibarengi niat maka tidak akan terlaksana, kita niat akan berbuat baik tanpa melaksanakan sudah diberi pahala kebaikan yang sempurna. "niat lebih baek dari amal" karena niat adalah amal yg timbul dari hati sedang perbuatan timbul dari amal jawarih yang belum tentu dibarengi dengan niat, nah kaitannya adalah dengan hadits bahwa semua amal tergantung niat, jika diniati baek maka baek dan juga sebaliknya.

Pertanyaan yang akan timbul, apakah perbuatan jelek yang diniati baek akan jadi baek dan perbuatan baek yang diniati jelek akan jelek..???
Jika kembali kepada makna hadits, maka yang terjadi adalah seperti di atas baek dan jeleknya tergantung niat, meskipun amal dan niat berbeda, setidaknya jelek dalam pandangan kita, bukan berarti melakukan kejahatan untuk kebaekan, qoidahnya adalah tidak mungkin bersesuci dengan air najis.

Terkadang kita bingung dan bertanya apakah amal yg kita lakukan baek ato jelek..?? Dulu shohabat juga bertanya serupa pada Rosululloh, sabda Rosululloh "tanyalah pada hatimu perbuatan baek itu akan menenangkan hatimu dan perbuatan jelek itu akan membuat hatimu gundah"

Namun begitu, kita tidak bisa menghukumi perbuatan seseorang itu baek apa tidak jika kembali pada pembahasan tentang niat di atas. Jika tidak benar-benar yakin bahwa perbuatan itu sesuai dengan niat hatinya. Ingat, kadang maksiat itu lebih baek dari pada toat dan ukurannya kembali pada niat

Hati tidak seorang pun tahu kecuali dia dan Alloh. Muamalah hati adalah suatu yang sangat fital dalam diri manusia karena hati mewakili semua anggota badan jika hati baek maka semua anggota badan baek, begitu juga jika jelek maka semua anggota badan jg jelek.

Muamalah dibagi 2, mahdoh dan ghoiru mahdoh. Muamalah dengan sang Pencipta dan sesama makhluk keduanya sangat berkaitan namun ada batasan yg tidak bisa dsatukan misalnya jika kita salah dalam bermuamalah dengan makhluk maka pertanggungjawabannya pada sesama makhluk itu sendiri, tidak bisa melalui sang pencipta.

Namun dalam bermuamalah dengan Alloh kadang kita butuh pada makhluk untuk bisa sampai padaNYA yang disebut dengan istilah tawassul, meskipun ada sebagian yg menolak tawassul bahkan mengharamkan, dan bagi yang melakukan dikatakan syirik, tapi pertanyaannya bukankah kita dalam beribadah masih membutuhkan perantara (tawassul) badan yang juga makhluk karena hakekat dalam beribadah dan muamalah dg Alloh adalah hati atau ruuh. dengan urutan: yg menggerakkan badan adalah hati, yg menggerakkan hati adalah ruuh. Apalah artinya jasat/anggota badan jika sudah ditinggal pergi oleh ruuh, setidaknya jika sudah meninggalkan jasat ruuh akan bebas tidak terikat dg jasat dan hubungan dg Alloh akan lebih dekat meskipun tidak bisa lagi beramal untuk dirinya sendiri, tapi masih bisa tuk kita jadikan perantara wusul kita pada Alloh dan inilah yang kita yakini ketika kita bertawassul lebih2 tawassul kita melalui makhluk yg paling mulya Nabi Muhammad SAW. kita tidak minta kepada nabi namun minta didoakan disisi Alloh. Jika sang kekasih minta pada kekasihnya akankah itu dtolak ?? Meskipun dia minta atas permintaan orang lain yg dititipkan kepadanya..

by Ust Usamah, Makkah al Mukarromah

Selasa, 25 Mei 2010

Dalam atsar sebagian sahabat berkata, “Sungguh nafsu terkadang menghadap dan berpaling. Maka gunakan kesempatan saat ia sedang menghadap. Dan tinggalkanlah ia saat sedang berpaling. Sungguh Alloh mencela ahli kitab dengan firman-Nya, “…dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah, padahal kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari keridhoan Alloh, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya…” QS. Al Hadid: 27

Seorang muslim yang terbina juga harus menjauh dari pergaulan yang tidak berguna dengan sesama manusia karena hal itu menyibukkan hati dan menyia-nyiakan waktu sehingga melalaikan hal-hal yang semestinya lebih penting. Akan lebih baik jika seorang muslim terbina menjadikan bergaul dengan manusia seperti layaknya kebutuhan makan siang dan makan malam. Artinya bergaul dengan manusia cukup dilakukan sekedar kebutuhan. Hal ini tentu saja akan lebih mengenakkan tubuh dan hati.

Barangsiapa mengerti kadar kecukupan dirinya terkait penghidupan dan penjagaan agamanya maka lebih utama baginya mengambil sekedar kebutuhan akan pergaulan dengan tetap memelihara iltizamat individu dan jamaah serta hak-hak kaum muslimin seperti mengucap dan menjawab salam, menjenguk orang sakit, menghadiri jenazah, mengajarkan kepada mereka apa yang mereka butuhkan dan memberikan manfaat kepada mereka sesuatu yang diharapkan bisa menjadikan mereka semakin baik dan lain-lain. Alloh berfirman, “Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalanNya.” QS. Al Isro: 84.

Senin, 24 Mei 2010

Tafsir AN NISAA' (WANITA) SURAT KE 4 : 176 ayat

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya[1] Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain[2], dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.


[1]. Maksud "dari padanya" menurut jumhur mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim. Di samping itu ada pula yang menafsirkan "dari padanya" ialah dari unsur yang serupa yakni tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan.

[2]. Menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti :As aluka billah artinya saya bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah.

Poligami

"Dan jika km khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap(hak_hak)perempuan yatim(bila mana km menikahinya)maka nikahilah perempuan (lain) yg kamu senangi dua,tiga,atau empat.tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil maka (nikahilah)seorang saja,atau hamba sahaya yg kamu miliki.yg demikian itu lebih dekat agar kamu tidak berbuat dzolim".(An-Nisa’ :3)

Barang kali orang bertanya "apa hubungannya anak perempuan yatim dengan masalah poligami ?".dan untk menjawab ini saya(mufassir)katakan "memang sebelumnya sohabat jg bngung dalam memahami ayat tersebut hingga urwah bin zubair bertanya kepada bibinya yaitu sayyidah aisyah dan dari segi keterkaitannya dg masalah poligami. Sayyidah Aisyah menjawab "wahai keponakan ku,adanya anak yatimah ini dalam asuhan walinya dan walinya ini mengerja samakan hartanya dg harta si yatimah dan (setelah dewasa)walinya ini mengagumi kecantikan dan kekayaan si yatimah,dan menginginkan kawin dengannya didasari kecantikan dan hartanya, akan tetapi dia tidak bersikap adil kepadanya dalam persoalan mahar tidak memberikan mahar sesuai dg apa yg ia berikan kpd wanita lain dg alasan bhwa yatimah ini berada dalam asuhan dia.maka dari itu Allah melarang (kpd wali) untk menikahinya sehingga wali itu membyar maharnya secara adil dan sempurna.dan memerintahkan agar dia mengawini wanita selain mereka(yatimah) sesuai dg ayat (nikahilah perempuan-lain-yg km senangi...)".
Seakan ayat it mengatakan "jika tidak bisa berlaku adil ke yatimah maka tinggalkan mereka dan kawinilah perempuan lain Yg kamu sukai dua,tiga,dan empat, dan jika kamu tidak bisa berlaku adil diantara istri2mu makakamu harus merasa cukup dg satu istri..dan itu lebih menjamin tidak adanya ketidak adilan dan ke dzoliman
Dalam ayat ini tidak boleh tidak, kami akan membahas masalah poligami,dimana menurut sebagian orang barat dianggap sebagai sebuah kekurangan dan suatu kejelekan dalam hukum Islam.
Untk menjawab pernyataan ini kami katakan : bhwa masalah poligami adalah suatu keharusan yg dituntut oleh sebuah realita kehidupan, dan sebuah terapi sebagian keadaan yg mendesak dalam kehidupan sosial, bhkan merupakan sebuah kebanggaan dari sekian kebanggaan yg dimiliki oleh Islam,karena mampu berjalan dengan eksis,dan mampu mengatasi permasalahan dalam kehidupan sosial yg sangat sulit, yg masyarakat dan umat sendiri tidak mempunyai jalan keluar (dalam masalah itu)
Sesungguhnya ijtima' dalam kemasyarakatan seumpama timbangan yg diantara dua sisinya harus seimbang
Maka apa yang akan kita lakukan jika timbangan tersebut diantara dua sisinya tidak seimbang..?
Dan jumlah perempuan berlipat dari jumlah laki-laki..tidakkah keadaan ini suatu celah/kekurangan dalam kehidupan sosial..? Dan untk menutupinya dan untk menyeimbangkan timbangan kita harus menuruti kepada syari'at yg bijaksana ini

by. Ust Usamah