Satu orang 'alim yang dapat diambil manfa'at ilmunya, itu lebih baik daripada seribu orang yang ahli beribadah (HR. Addailami dari 'Ali bin abi Tholib)

Abu dzar ra. menceritakan. Muhammad Rasulullah SAW bersabda, “ Hai Abu Dzar, jika engkau pergi lalu mempelajari satu ayat dari kitab Alloh adalah lebih baik bagimu dari pada kamu shalat 100 rakaat. Jika engkau pergi lalu mempelajari suatu bab ilmu yang dapat diamalkan adalah lebih baik bagimu dibanding kamu shalat 1000 rakaat”. [HR. Ibnu Majah]

Keutamaan ahli ilmu terhadap ahli ibadah seperti keutamaanku terhadap yang terendah di antara kamu." Lalu beliau berkata: "Allah dan para malaikat dan penduduk langit dan bumi, hingga semut dalam lubangnya dan ikan mengirimkan sholawat pada orang-orang yang ngajari manusia kebaikan (HR. At Tarmidzi)

Orang yang 'alim, ilmu, amal, itu berada di dalam surga, apabila ada orang alim yang tidak mengamalkan apa yang dia ketehui, maka yang masuk ke dalam surga hanya ilmunya, sementara dia dilemparkan ke dalam api neraka (HR. Addailami)

Imam Baihaqi meriwayatkan dari Abu Bakar RA : Apabila satu kaum berbuat kemaksiatan, lalu di tengah mereka ada segolongan orang yang mulia (alim), tetapi tidak mengubah atau mencegah orang-orang yang berbuat maksiat tersebut, maka ALLAH akan menurunkan bencana atas mereka, lalu bencana itu tidak ada yang bisa menghentikan atau menolaknya dari mereka.

Senin, 24 Mei 2010

Jika hawa nafsu telah mengalahkan kita

Imam Atho'illah Assakandari berkata
Tidak dikhawatirkan (ditakutkan) atas kamu, jika kamu kebingungan jalan (untuk mendekatkan diri kepada ALLAH), sesungguhnya yang paling ditakutkan (dihawatirkan) kepadamu adalah jika hawa nafsu itu mengalahkanmu"

Yang sangat dikhawatirkan pada diri manusia adalah jika hawa nafsunya telah mengalahkannya, sehingga setiap gerak dan langkahnya dikendalikan oleh hawa nafsu. Apabila sudah demikian, maka akan timbul sifat sifat tercela yang dapat menghalangi dirinya untuk mendekatkan diri kepada ALLAH. Hal ini cepat atau lambat pasti akan menjerumuskan orang tersebut ke dalam jurang kebinasaan… na’udzubillah…

Salah satu contoh dari seorang anak manusia yang hidupnya selalu memperturutkan hawa nafsu adalah Fir'aun, yang hidup pada masa Nabi Musa. Ketika itu Fir'aun beserta pengikut-pengikutnya telah begitu sewenang wenang membuat kerusakan di muka bumi dengan menindas mereka-mereka yang tidak mau tunduk kepadanya serta menyembelih anak laki-laki yang lahir di antara mereka.

Adapun balasan kepada Fir'aun beserta para pengikutnya adalah sebagaimana yang tersebut dalam Al Quran surat Al Qoshos ayat 42 yang artinya:
Dan kami ikutkanlah laknat kepada mereka di dunia ini, dan pada hari qiyamat mereka termasuk orang orang yang dijauhkan (dari Rahmat ALLAH)

Dengan demikian telah jelas bagi kita, bahwa balasan bagi seseorang yang memperturutkan hawa nafsu itu tidak hanya di dunia saja, tetapi yang lebih berat lagi adalah di akhirat nanti, yakni di jauhkan dari Rahmat ALLAH.

yang berarti dimasukkan kedalam neraka.
Ya Alloh, aku berlindung kepadaMu dari hal yang demikian itu………

Ditulis oleh Ust. Saiful Rijal Zein

Tidak ada komentar:

Posting Komentar